Aurora adalah fenomena pancaran cahaya yang menyala-nyala pada lapisan
ionosfer dari sebuah planet sebagai akibat adanya interaksi antara
medan magnetik yang dimiliki planet tersebut dengan partikel bermuatan
yang dipancarkan oleh matahari (angin matahari).
Di bumi, aurora terjadi di daerah di sekitar kutub Utara dan kutub
Selatan magnetiknya. Aurora yang terjadi di daerah sebelah Utara
dikenal dengan nama Aurora Borealis , yang dinamai bersempena Dewi
Fajar Rom, Aurora, dan nama Yunani untuk angin utara, Boreas. Ini
karena di Eropa, aurora sering terlihat kemerah-merahan di ufuk utara
seolah-olah matahari akan terbit dari arah tersebut. Aurora borealis
selalu terjadi di antara September dan Oktober dan Maret dan April.
Fenomena aurora di sebelah Selatan yang dikenal dengan Aurora Australis
mempunyai sifat-sifat yang serupa.Tapi kadang-kadang aurora muncul di
puncak gunung di iklim tropis.
Pada mitologi Romawi kuno, Aurora adalah Dewi Fajar yang muncul setiap
hari dan terbang melintasi langit untuk menyambut terbitnya matahari.
Profil Dewi Aurora juga dapat kita temukan pada tulisan hasil karya
Shakespeare.
Sejak zaman dulu, telah banyak teori yang diajukan untuk menjelaskan
fenomena ini dan sebagian teori kelihatannya sudah tidak relefan pada
masa sekarang.
Benjamin Franklin berteori bahwa “Misteri Cahaya Utara” itu disebabkan
oleh konsentrasi muatan listrik di daerah kutub yang didukung oleh
salju dan uap air. Kristian Birkeland juga berteori bahwa Auroral
Elektron terjadi dari sinar yang dipancarkan matahari, dan elektron
tersebut dibimbing menuju kutub utara.
Aurora Borealis memang sering terjadi antara bulan Maret-April dan
Agustus-September-Oktober. Aurora Borealis adalah fonemana pancaran
cahaya yang terjadi di daerah utara atau kutub utara. Pada saat Aurora
Borealis terjadi, seakan-akan matahari akan terbit dari sebelah utara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar